Denpasar- Aneka hasil kerajinan anyaman Bali melaju terus memasuki pasar ekspor sehingga perolehan devisanya mampu merangkak hingga 41 persen menjadi seharga US$ 1,2 juta selama Januari-Juni 2005.
“Meningkat perolehan devisa itu karena konsumen mancanegara kepingin bisa memiliki tas, gandek, bakul dan berbagai jenis anyaman lainnya dari Bali,” kata pengusaha kerajinan kecil Ni Nyoman Sriwahyuni di Denpasar Jumat (19/8).
Pengusaha kerajinan kecil setiap bulan rata-rata mengirim seribu buah ke mitra bisnis di AS, dan tiga bulan terakhir ini lebih banyak lagi. Jenis barang yang dikapalkan itu berupa anyaman daun lontar dan aneka anyaman lainnya.
Usaha kerajinan anyaman daun lontar yang berpusat di Desa Bona Gianyar, gencar mengapalkan selain anyaman kotak souvenir juga tas, gandek, bakul dalam ukuran kecil, menengah sesuai pesanan yang diberikan dari rekannya di luar negeri.
Perajin dan eksportir Bali lainnya juga semakin mantap berproduksi aneka anyaman dari daun lontar untuk memenuhi permintaan dari Amerika Serikat (AS), Eropa dan Australia, sebagai sarana pengirim bingkisan alias tempat souvenir.
Ratusan tenaga kerja tertampung dari aktivitas memproduksi anyaman yang memasuki pasar ekspor itu di Bali, dengan harapan mampu memenuhi semua permintaan konsumen mancanegara. “Kami sudah mengirim seluruh pesanannya,” kata dia.
Wahyuni tidak bersedia menyebutkan berapa banyak nilai ekspor anyaman yang dilakukan selama ini, tetapi jumlahnya agak meningkat selama 2005. Penambahan volume perdagangan itu sesuai bertambah banyaknya pesanan yang diterima.
Penganyam yang sebagian besar tenaga kerja wanita, ada yang menggarap di bengkel kerjanya dan ada juga digarap secara borongan di rumahnya masing-masing sehingga dengan cara itu hampir semua pesanan luar negeri bisa terpenuhi.
Anyaman dari daun lontar, bambu dan ate laku keras ke pasaran mancanegara seperti perabotan rumah tangga, topi, tempat koran atau majalah dengan motif disesuaikan dengan selera pemesan serta diberikan warna yang umumnya cerah.
Perajin Bali juga mengembangkan matadagangan jenis baru berupa hiasan ruangan dari lidi yang diwarnai dan ditempelkan anyaman daun lontar dengan aneka warna ditambah manik-manik, banyak dikapalkan ke AS.
Laporan dari Dinas perindustrian dan perdagangan Bali menyebutkan, nilai ekspor anyaman itu juga memperbesar perolehan dari aneka kerajinan yang mengalami kenaikan dari bernilai US$ 89 juta Januari-Juni 2004 menjadi US$ 118 juta periode sama 2005. (ant/yat)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar